Materi IPA Kelas 9 | Adaptasi, Seleksi Alam, dan Perkembangbiakan

Pernahkah Anda melihat pepohonan menggugurkan daunnya di musim kamarau? Kemampuan pohon menggugurkan daunnya saat musim kemarau merupakan salah satu cara pohon untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Pohon atau tumbuhan tersebut menggugurkan daunnya untuk menjaga agar tubuhnya tidak kekurangan air. Hewan dan manusia pun memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungannya sebagai usaha untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Jika tidak demikian, makhluk hidup tersebut terancam musnah.

Adaptasi, Seleksi Alam, dan Perkembangbiakan Setiap makhluk hidup memerlukan lingkungan yang sesuai untuk dapat melaksanakan fungsi hidupnya. Saat lingkungan tempat hidupnya tidak sesuai lagi, maka alam akan menuntut perubahan pada makhluk hidup agar dapat bertahan hidup. Jika makhluk hidup tersebut tidak dapat menyesuaikan diri, maka alam akan melakukan seleksi sehingga terjadi kepunahan. Untuk menghindari kepunahan suatu makhluk hidup melakukan suatu tahapan hidup yaitu berkembang biak.

A. Adaptasi Makhluk Hidup
Alam yang senantiasa berubah dan persaingan dengan makhluk hidup mendorong makhluk hidup untuk menyesuaikan diri atau beradaptasi. Adaptasi dapat dilakukan dengan merubah pola makan, morfologi tubuh, dan beragam perubahan lainnya untuk dapat bertahan hidup.

Kerang yang biasa tinggal di pantai melakukan adaptasi terhadap pengaruh ombak. Ombak memberi tekanan pada cangkang kerang, sehingga terdapat perbedaan bentuk cangkang kerang sebagai adaptasi kerang terhadap lingkungannya. Kerang yang hidup di daerah berombak memiliki bentuk kerucut, sedangkan yang terletak pada daerah pasang tinggi yang kadang-kadang terkena ombak bentuk kerucutnya lebih sedikit, bahkan pada daerah yang sama sekali tidak terkena ombak memiliki bentuk
yang hampir pipih. Di wilayah utara dan selatan dari khatulistiwa, saat musim dingin tiba, suhu udara begitu dingin, daun-daun mulai menguning dan mengugurkan daun dan bahkan turun salju yang menutupi seluruh permukaan. Kita sebagai manusia dapat mengatasi hal ini dengan tinggal di rumah dan menyalakan penghangat, makan susu hangat dan tidur di bawah selimut tebal. Bagaimana dengan binatang yang tinggal di luar sana? Untuk dapat bertahan melewati musim tersebut beragam cara dilakukan binatang. Kelangkaan makanan di musim dingindiatasi oleh rusa, dan kelinci dengan memakan lumut, ranting dan kulit kayu. Kelinci juga memanfaatkan bulunya yang putih untuk bersembunyi dalam salju, sehingga terhindar dari ancaman hewan lain yang sedang kelaparan. Srigala saat kesulitan mendapat makanan dapat memakan apa yang ada seperti buah-buahan atau serangga.

Binatang seperti burung, serangga atau ikan biasanya melakukan migrasi untuk menghindari cuaca dingin dan kelangkaan makanan. Saat musim dingin telah berlalu mereka biasanya kembali. Beberapa binatang seperti bajing dan tikus sudah mempersiapkan cadangan makanan saat gugur, juga sudah memakan sejumlah makanan untuk disimpan sebagai cadangan dalam tubuh.

Hewan yang lain seperti beruang, sigung, tupai tanah, dan beberapa kelelawar melewati musim dengin dengan berhibernasi. Hibernasi adalah tidur yang sangat lama, yaitu sepanjang musim dingin. Saat tidur suhu tubuh turun, detak jantung melambat dan pernapasan pun melambat, sehingga dapat dilakukan penghematan cadangan makanan yang telah disiapkan sepanjang musim gugur.


Kelangsungan makhluk hidup dalam lingkungannya sangat tergantung pada kelangsungan perolehan sumber makanan untuk bertahan hidup, Kendala alam umumnya berkaitan dengan masalah ketersediaan makanan. Saat makanan yang biasa dimakan tidak, tersedia beberapa makhluk hidup beradaptasi dengan merubah jenis makanannya. Perubahan jenis makanan biasanya diikuti oleh perubahan pada susunan tubuh makhluk hidup, misalnya perubahan bentuk paruh burung sesuai jenis makanannya.

Burung pipit pemakan tumbuhan, dengan burung berkicau dan burung pelatuk diperkirakan berasal dari satu jenis burung yang sama. Hanya karena faktor ketersedian makanan, maka mengalami perubahan pada bentuk paruhnya sesuai makanannya .


Adaptasi yang terjadi dalam waktu lama dan berlangsung terus menerus, pada suatu saat akan menghasilkan keturunan yang berbeda dengan nenek moyangnya. Proses tersebut disebut dengan evolusi. Evolusi pada makluk hidup dapat dibuktikan dengan adanya penemuan fosil.

Fosil adalah sisa makluk hidup dari zaman purba yang membatu dan tertanam dalam lapisan tanah
dan batuan. Melalui pengamatan fosil kita akan mengetahui yang pernah ada pada massa lampau,
lamanya mereka hidup dan hubungannya dengan makluk hidup yang ada sekarang.
Salah satu contoh fosil makhluk hidup yang ditemukan secara lengkap pada setiap lapisan tanah
adalah fosil kuda. Berdasarkan penemuan fosil kita dapat memperkirakan bahwa awalnya kuda purba
berukuran kecil dengan jari-jari kaki sebanyak lima buah, namun lama kelamaan bertambah besar
dengan jari kaki kuda depan hanya tiga buah. Tubuh kuda sekarang bertambah besar dan jari kakinya pun hanya satu buah. Perubahan tersebut terjadi dalam waktu lama dan terjadi tahap demi tahap akibat dariproses adaptasi terhadap lingkungan .


B. Seleksi Alam
Suatu lingkungan dikatakan sesuai jika lingkungan tersebut cukup menyediakan makanan, suhu, air, dan cukup tersedianya komponen biotik lainnya yang dibutuhkan oleh makhluk hidup.
Namun alam senantiasa mengalami perubahan. Saat kemarau melanda sering kali ketersediaan makanan
terganggu, sehingga banyak makhluk hidup yang ikut mati. Apalagi terkadang alam mengalami perubahan lingkungan yang sangat drastis seperti bencana alam yang merubah ekosistem. Pada keadaan seperti ini hanya makhluk hidup yang mampu menyesuaikan dengan perubahan alam yang dapat bertahan hidup. Punahnya suatu makhluk hidup atau bertahannya terhadap perubahan alam dikenal sebagai istilah seleksi alam. Pemikiran ini pertama kali dikemukakan oleh Lamarck. Berdasarkan penemuan fosil, dulu di Bumi tinggal kelompok makhluk hidup berukuran besar seperti dinosaurus 

Namun sekarang dinosaurus telah punah. Hal ini diperkirakan karena terjadinya bencana besar di Bumi. Bencana tersebut selain membunuh dinosaurus secara langsung juga membuat dinosaurus yang tersisa mati kelaparan. Makhluk yang berukuran besar memerlukan porsi makanan yang besar, sehingga kekurangan ketersediaan makanan di Bumi akan dengan cepat membuatnya punah. Adapun makhluk hidup yang berukuran kecil seperti serangga dapat bertahan hidup.

Selain adanya bencana dan ketersediaan makanan yang menipis. Seleksi alam juga dapat
terjadi akibat kepadatan populasi. Beberapa tumbuhan berkembang biak dengan cara menumbuhkan tunas. Tumbuhnya tunas biasanya di dekat induknya. Hal ini membuat populasi disekitar induk sangat padat. Seperti halnya sang induk tanaman baru memerlukan makanan dengan porsi yang sama, sedangkan unsur hara dan tempat tumbuh bagi populasi tersebut terbatas. Hal ini akan menimbulkan persaingan dalam memperoleh makanan. Hal ini juga akan menyebabkan tunas yang tidak mampu bersaing tumbuh tidak sewajarnya dan Populasi tunas akhirnya mati .

C. Perkembangbiakan
Setiap makhluk hidup tidak ada yang abadi. Ketentuan Tuhan bahwa semua yang hidup akan mati. Sehingga walaupun ketersediaan makanan cukup, tidak ada ancaman terhadap kehidupannya, maka
makhluk hidup tetap akan mati. Untuk itu maka makhluk hidup diberi kemampuan untuk berkembang biak oleh Tuhan untuk menghindari kepunahan. Makhluk hidup dapat memperbanyak diri dengan cara yang beragam. Namun secara garis besar dibedakan menjadi perkembangbiakan secara kawin dan secara tidak kawin. Perkembangbiakan secara kawin dilakukan dengan melakukan pembuahan sel telur oleh sperma, sehingga diperlukan sepasang makhluk hidup jantan dan betina .
Sedangkan pada perkembangbiakan secara tak kawin individu baru berasal dari satu induk dapat berupa pembelahan diri, penumbuhan tunas dan lain-lain.

Tujuan makhluk hidup berkembang biak adalah untuk mempertahankan spesiesnya supaya tidak terjadi kepunahan. Namun jika jumlah spesies yang sama dalam suatu lingkungan terlalu banyak maka akan timbul masalah dengan ketersediaan makanan. Bila ini terjadi, maka akan tercipta suatu persaingan untuk mempertahankan hidup. Dalam persaingan tersebut, makhluk hidup yang menang dalam persaingan akan lestari, sedangkan yang kalah bersaing akan punah. Kepunahan dapat dihindari dengan mencari tempat lain yang baru untuk hidup. Tempat yang baru belum tentu menyediakan kebutuhan makanan yang sama sehingga makhluk hidup tersebut harus beradaptasi.

Post a Comment for "Materi IPA Kelas 9 | Adaptasi, Seleksi Alam, dan Perkembangbiakan"